Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Seusai Diguyur Hujan seharian. Jakarta tampak lembap dan dingin

Minggu, 07 Juli 2024 | Juli 07, 2024 WIB Last Updated 2024-07-06T20:59:05Z

Foto ilustrasi gedung-gedung tinggi terlihat samar karena tertutup kabut tebal. Suasana kota tampak lembap dan dingin dengan langit yang berwarna gelap. 





Jakarta, laporkanupdate24, -




Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kawasan Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (6/7/2024) dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sejak pagi hari. Di sebagian wilayah Jakarta yang hujannya sudah mereda, langitnya juga tertutup kabut. 



Dari pantauan awak media dilokasi di sekitar TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, dan kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat, gedung-gedung tinggi terlihat samar karena tertutup kabut tebal. Suasana kota tampak lembap dan dingin dengan langit yang berwarna gelap. 



BMKG memperkirakan, hujan akan mengguyur Jakarta hingga malam hari. Di Jakarta Selatan, intensitas hujan akan meningkat dari ringan menjadi sedang. Sedangkan di Jakarta Timur dan Jakarta Utara, hujan akan turun disertai petir. 



Pada Juli dan Agustus 2024, sebagian besar wilayah di Indonesia sebetulnya sudah masuk musim kemarau. Namun, hujan masih tetap turun di banyak wilayah di Indonesia. 



Dijelaskan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, meskipun sedang musim kemarau, bukan berarti tidak akan ada hujan sama sekali. Hujan tetap akan turun, tetapi dengan intensitas di bawah 50 mm/dasarian.



Guswanto menyampaikan, dalam sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah. Kondisi ini terjadi karena adanya dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan, seperti terdeteksinya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang kelvin, dan rossby equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.



Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia juga berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan awan hujan.



"Fenomena atmosfer inilah yang memicu dinamika cuaca sehingga hujan masih turun di sebagian besar wilayah Indonesia," jelas Guswanto dalam keterangan resminya yang dikutip Sabtu (6/7/2024).




Kombinasi fenomena cuaca ini diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau angin kencang pada 5-11 Juli 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia, meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.







****Red

×
               
         
close