Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad saat diwawancarai wartawan mengenai kecelakaan rombongan studi tour di Subang, Senin (13/5/2024).//sumber foto: (ist)
Bekasi kota, laporkanupdate24, -
Pemerintah Kota Bekasi meminta seluruh aktivitas studi tour di lingkungan sekolah ditunda pelaksanaannya. Hal ini sebagai respon atas terjadinya peristiwa kecelakaan yang menimpa rombongan studi tour SMK Lingga Depok di Subang.
Menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad mengatakan, penundaan studi tour mengacu pada himbauan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Di mana pasca kejadian semua kepala daerah dikumpulkan dan diminta menunda seluruh pelaksanaan studi tour.
Atas dasar itu, pihaknya meminta Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk segera melakukan tindak lanjutkan imbauan Gubernur. Serta meminta agar imbauan tersebut benar-benar ditindaklanjuti.
"Kita mengikuti arahan Pa Pj Gubernur Jawa Barat untuk menunda pelaksanaan studi tour. Ini untuk meminimalisir adanya hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya. Senin (13/5/2024).
Ia menjelaskan, selama pemberlakuan imbauan tersebut maka seluruh aktifitas studi tour ditiadakan. Akan tetapi hal itu bersifat sementara saja, sampai ada kebijakan baru.
Dengan adanya penundaan diharapkan hal-hal yang tidak diinginkan bisa diantisipasi. Sehingga tidak ada lagi peristiwa serupa berulang.
"Dengan adanya penundaan paling tidak orangtua tidak khawatir akan hal-hal tidak diinginkan terjadi. Karena namanya musibah susah sekali diprediksi, sekalipun segala sesuatunya sudah diantisipasi," ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Diberitakan sebelumnya. Pasca insiden kecelakaan bus yang ditumpangi oleh siswa SMK Lingga Kencana Depok, Pj Gubernur Jawa Barat mengeluarkan surat edaran agar study tour dilaksanakan di dalam kota wilayah Provinsi Jawa Barat. Hal ini dikecualikan bagi satuan pendidikan yang telah merencanakan dan melakukan kontrak kerja sama study tour di luar Provinsi Jawa Barat dan tidak dapat dibatalkan.
Dalam pelaksanaannya, Pj gubernur meminta study tour dilaksanakan dengan memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi peserta didik hingga tenaga kependidikan dengan memperhatikan kesiapan awak bus, jalur yang akan dilalui, berkoordinasi dan mendapat rekomendasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten atau kota terkait dengan kelayakan teknis kendaraan. Satuan pendidikan yang akan melaksanakan study tour juga diminta berkoordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan.
Terkait dengan kewenangannya dalam penyelenggaraan pendidikan tingkat dasar (SD) hingga menengah pertama (SMP), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi sementara ini menindaklanjuti surat edaran yang telah diterbitkan oleh Pj Gubernur Jawa Barat. Lebih lanjut, Disdik Kota Bekasi menunggu persetujuan dari Pj Wali Kota Bekasi terkait dengan hal serupa.
“Kita menunggu seperti apa nanti disposisi dari pak Pj wali kota. Karena kita tidak boleh mengambil kebijakan diatas kebijakan (yang lebih tinggi),” ungkap Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana.
Terkait dengan kegiatan study tour yang selama ini dilaksanakan oleh satuan pendidikan di Kota Bekasi, Warsim menyampaikan bahwa tahun lalu pihaknya telah mengimbau untuk kegiatan serupa dilaksanakan di dalam provinsi.
“Surat edaran dari Dinas Pendidikan tahun 2023 itu harus di dalam Provinsi Jawa Barat, tidak boleh keluar dari itu,” tambahnya.
Pasca kecelakaan maut di Subang beberapa waktu lalu, kegamangan dialami oleh sekolah yang telah merencanakan dengan matang kegiatan study tour. Pasalnya, tetap dilaksanakan atau dibatalkan rencana ini sama-sama mengandung risiko.
Dilokasi yang berbeda, disisi lain ada aspek keselamatan yang harus benar-benar diperhatikan serta tengah menjadi perhatian publik dewasa ini.
“Yang sudah direncanakan ada, tapi kasian juga, dan (pilihan) semuanya mengandung risiko,” ucap Kepala SMKN 1 Kota Bekasi, Boan.
Rencana study tour yang telah direncanakan tidak hanya di wilayah Provinsi Jawa Barat, juga wilayah Yogyakarta. Sementara ini, pihaknya belum memutuskan untuk menunda rencana tersebut, melainkan meminta kepada panitia, event organizer, serta armada bus untuk benar-benar memastikan keamanannya.
“Saat ini kita minta lebih kepada kehati-hatian panitia untuk mengambil keputusan, EO, dan bus agar benar-benar diperhatikan aspek keselamatannya,” ungkapnya.
Ia menilai imbauan Pj Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam surat edaran tergolong bijak. Pasalnya, pengecualian kegiatan study tour di dalam provinsi bisa dilakukan jika kegiatan tersebut tidak dapat dibatalkan.
Untuk itu, Boan meminta agar panitia betul-betul berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan terkait dengan kegiatan study tour tersebut.
****Red